BangkaNews.id -- PANGKALPINANG Program Kemitraan Masyarakat Stimulus (PKMS) 2019 dari Kementerian Riset Teknologi Perguruan Tinggi (Kemenristek Dikti) yang dijalankan tiga dosen Universitas Bangka Belitung (UBB),(10/7/2019) lalu menyasar ke Kelurahan Air Kepala Tujuh, Pangkalpinang. PKMS ini diketuai Yulia,S.Pt,M.Si dan beranggotakan Aning Kesuma Putri, S.E., M.Si dan Rati Purwasih, S.P., M.S
Kegiatan berupa pendampingan usaha produksi Raja Abon Makmur Lestari berbasis marketing strategy dilaksanakan di aula kantor kelurahan itu dihadiri oleh Lurah Air Kepala Tujuh Basori Setiawan, S.STP., M.AP, Ketua PKK Lurah Air Kepala Tujuh Erni Rindasari, S.STP dan 35 orang ibu-ibu yang berada di lingkungan sekitar.
Yulia menjelaskan, bahwa acara ini merupakan wujud pengabdian pihaknya selaku dosen kepada masyarakat dalam bentuk pendampingan produksi abon, memberikan bantuan alat pengering abon (mesin spinner) , pembinaan desain produksi serta pembuatan website abon.
"Kami menyadari bahwa bentuk kegiatan stimulus ini masih harus dikembangkan lebih baik lagi, dan mudah-mudahan untuk kedepannya kami bisa memberikan bentuk kegiatan pengabdian yang lebih besar lagi cangkupan wilayahnya," ungkapnya.
Sementara, Lurah Air Kepala Tujuh, Basori mengucapkan terimakasih banyak kepada Tim UBB dan Kemenristek Dikti karena sudah dipercaya untuk menjadikan Kelurahan Air Kepala Tujuh sebagai tempat diselenggarakannya kegiatan PKMS. Besar harapan pihaknya jika ke depan bukan hanya abon saja yang menjadi produk unggulan di kelurahan ini, tetapi ada produk-produk unggulan lainnya
"Semoga kegiatan pendampingan produksi ini bisa mendorong ibu-ibu di lingkungan sekitar untuk berperan serta menjadi penggiat usaha agar bisa menjadi tambahan pendapatan bagi rumah tangga masing-masing," ucapnya.
Terpisah, pemateri pertama yang dibawakan Aning menjelaskan, bahwa untuk membuat kemasan produk yang menarik, maka pelaku usaha harus memperhatikan tampilan produk mulai dari warna, bentuk dan ukuran, kemudian fungsi produksi, pengadaan bahan baku, proses produksi dan harga jual.
"Sebagai seorang ibu rumah tangga harus kreatif, jadilah ibu-ibu yang memiliki rasa ingin tahu yang besar, mengganggp masalah sebagai tantangan, tantangan sebagai kesempatan, mandiri, tidak cepat puas, optimis dan fleksibel, sehingga bisa mencari peluang berwirausaha agar rumah tangga sejahtera," pesannya.
Sedangkan Parminah selaku pelopor usaha abon buah di Kelurahan Air Kelapa Tujuh, berbagi resep dan ilmu tentang pengolahan abon. Abon dibuat dengan cara manual yaitu hasil tumisan di lap dengan tisu atau kain lalu dengan cara menggunakan alat pengering abon atau mesin spinner.
"Setelah proses pembuatan selesai, ternyata abon yang dikeringkan dengan menggunakan alat pengering(mesin spinner) jauh lebih cepat selesai dan rasanya lebih gurih. Proses produksi dengan alat pengering bisa menghemat waktu pengerjaan abon," paparnya. Untuk saat ini abon buatan Parminah juga menjadi unggulan produk Pangkalpinang dan sudah sering dipamerkan disetiap acara-acara UMKM.(qiu)
Komentar Anda