Wednesday, 24 April 2024 | 01:30 PM

Pangkalpinang
14 August 2019,11:11 AM

BangkaNews.id -- Mekkah Pembimbing Ibadah Jemaah Haji Kloter 9 Palembang (PLM), H. Abdul Rohim, kembali mengabarkan kondisi terkini jemaah haji Kota Pangkalpinang yang tergabung dalam Kloter 9 PLM kepada Penyusun Berita Kantor Kementerian Agama Kota Pangkalpinang melalui pesan Whatsapp (WA) pada Rabu, 14 Agustus 2019.

Assalamualaikum Warahmatullah Wabarakatuh, hari ini Rabu, pukul 03.00 Waktu Arab Saudi (WAS), kami laporkan kondisi terkini jemaah haji kloter 9 PLM. Mereka hari ini akan bergerak meninggalkan Mina menuju Mekkah, setelah menyelesaikan menyelesaikan pelontaran jumroh hari ke-4 yaitu tanggal 13 Dzulhijjah dan dengan demikian usai sudah prosesi mabit di Mina. Baru selanjutnya mereka menyelesaikan rukun haji yaitu tawaf dan sa�I,� jelas H. Rohim diawal pesan WA nya.

Dilaporkannya juga, jemaah haji Indonesia ada yang mengambil nafar awal dan nafar tsani, dan untuk Kloter 9 PLM, seluruhnya mengambil nafar awal, setelah melaksanakan pelontaran jumroh, mereka pun sudah berkemas-kemas membereskan barang-barang, karena pada pukul 08.00 WAS, bis-bis yang akan mengangkut mereka untuk kembali ke kota Mekah sudah siap untuk diberangkatkan. 

�Oleh karena itu, pelontaran jumroh ini merupakan pelontaran terakhir di Mina, dimana ada situasi kondisi kebatinan yang merasuk ke dalam hati, seolah-olah malam perpisahan di Mina ini ada kesedihan, entah kapan lagi Allah beri kesempatan untuk melaksanakan melontar jumroh ini,� tutur H. Rohim.

Dijelaskannya, melontar jumrah adalah sebagai bentuk simbolik pada permusuhan terhadap setan, di mana setan telah menasbihkan diri sebagai musuh manusia dan akan menggoda manusia dari berbagai arah dan itu dibuktikan oleh nabi Ibrahim. Melawan godaan syaitan, nabi Ibrahim istrinya Siti Hajar, serta anaknya Ismail, melawan setan itu dengan kemudian melempar dengan batu-batu. Maka simbolisme dari falsafah melontarkan jumrah adalah bahwa kita lontarkan sifat-sifat setaniah yang ada pada diri kita. Setiap langkah dan batu, diniatkan melontarkan satu membuang satu sifat jelek yang kita miliki.

�Malam terakhir di Mina, menggetarkan jiwa, seolah-olah perlawanan terhadap godaan-godaan setan yang senantiasa menggoda manusia, harus tetap berlanjut sampai akhir hayat. Oleh karena itu, situasi kebatinan ini sungguh terasa ketika kita meninggalkan Mina,� lanjutnya.

Diinformasikannya juga, pada malam terakhir di Mina ini, kondisi jemaah haji kloter 9 PLM Insya Allah semuanya sehat wal�afiat dan kondisi salah seorang jemaah kita, atas nama Ismail yang sedang dirawat di rumah sakit Mina sudah sehat kembali dan Insya Allah beberapa waktu ke depan sudah bisa dikembalikan ke maktab untuk menyelesaikan tawaf dan sa�i nya. 

�Untuk cuaca di Kota Mina saat ini cukup bersahabat, adapun kemarin turun hujan lebat dan kemudian muncul berbagai video itu adalah berita hoax. Kondisi sebenarnya jemaah tenang melontar jumroh. Memang ada hujan, memang ada banjir tapi banjir hanya sebatas mata kaki dan semua ini bagian dari hiburan jemaah haji yang jarang menemukan hujan sejak berada di kota Mekah,�jelas H. Rohim.

Dikatakannya juga, ketika di Mina ada hujan, para jemaah pun berebut berbasah-basahan mandi air hujan, sehingga bukanlah sesuatu yang merugikan, walaupun sebenarnya memang ada beberapa tenda yang basah karpetnya oleh air hujan itu dan memaksa mereka untuk mengambil nafar awal karena hujan, namun dipastikan tidak ada jamaah yang mengalami cedera pada saat terjadi hujan tersebut. ( Gg )

Komentar Anda