Thursday, 25 April 2024 | 01:27 PM

Trending News
02 March 2020,05:29 AM

BangkaNews.id,Pangkalpinang - Istri Menteri Perhubungan Republik Indonesia, Endang Sri Hariatie Sumadi, mengaku terkesan dengan pembangunan sektor perhubungan di Bangka Belitung. Keberadaan bandara, pelabuhan dan transportasi darat sangat mendukung tercapainya keberhasilan pembangunan di wilayah ini.

"Sektor perhubungan memiliki peran strategis dalam kehidupan, sehingga salah satu keberhasilan pembangunan sangat dipengaruhi oleh peran transportasi. Di sini bandaranya, pelabuhan dan infrastruktur jalan sangat baik," ungkapnya di Bandara Depati Amir Pangkalpinang, Minggu, 1 Maret 2020.

Ia berpandangan, kesinambungan pembangunan sektor perhubungan melalui pelayanan transportasi sesuai dengan komitmen pemerintah. Dengan pelayanan tersebut maka daerah maupun nasional akan memacu pertumbuhan sektor lainnya. Sejalan dengan itu, kualitas keselamatan dalam pelayanan perhubungan harus terus ditingkatkan.

Sebagai keluarga besar perhubungan, dia mengaku kagum dengan pembangunan di Babel. Termasuk saat mengunjungi di KSOP Pangkalbalam yang rutin melaksanakan kegiatan kebersihan laut.

"Kota ini sangat menarik, bersih sekali, lautnya juga, tadi saya sempat naik kapal sampai Jembatan Emas, juga ke Pantai Parai dan Tanjung Pesona, semuanya bersih," ujarnya kagum.

Dia berharap kesinambungan pembangunan melalui koordinasi dan kerjasama yang terjalin sangat kooperatif antara stakeholders perhubungan dengan pemerintah daerah semakin disinergikan.

Endang Sri Hartatie mengungkapkan, kehadirannya di Babel bukan sebagai istri Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi. Tetapi dalam rangka mendampingi kunjungan kerja Ketua Dewan Kerajinan Nasional (Dekranas) Hj Wury Maruf Amin.

Dalam kunker kali ini, Endang yang menjabat Ketua Bidang Wirausaha Baru Dekranas sempat mengunjungi kawasan Pasar Pagi Pangkalpinang untuk melihat produk masyarakat yang dijual di pasar tersebut. Peninjauan dilakukan juga untuk melihat kerajinan di PT Timah Tbk. Di tempat ini, Endang meminta desain produk bisa dikerjasamakan dengan perguruan tinggi.

Selain itu, ia mengunjungi sejumlah sentra kerajinan masyarakat, seperti tempat produksi kerupuk dan getas.
Pihaknya sengaja ingin melihat potensi apa saja yang dapat dikembangkan oleh dekranas di daerah, terutama sinergi bagi produk-produk unggulan yang berpeluang ekspor.

Menurutnya, meski proses dan tempat produksinya masih sangat sederhana, namun kerupuk dan getas Babel memiliki citarasa unik yang tidak dimiliki produk serupa di daerah lain.

"Kerupuk di sini tidak sama dengan kerupuk di daerah lain, di manapun saya tidak menemukan kerupuk getas seenak di Bangka. Produksinya juga sangat sederhana. Ini perlu dikembangkan melalui binaan pemda untuk disentralkan, baik secara kemasan, higienis dan lain-lain," sebutnya.

Di sisi lain, lanjut dia, para perajin kerupuk mengaku kesulitan dalam mendapatkan bahan baku ikan segar. Untuk mengatasi hal itu, ia menyarankan agar para perajin tidak sekadar mengandalkan pasokan ikan lokal tetapi juga dari luar Babel.

Endang juga menyebut selain kerupuk, kuliner mie Koba juga sangat disukai. Selama dua hari terakhir ia sempat menikmati kuliner mie kuah khas Bangka Tengah tersebut.

Selama kunjungan kerja Dekranas, tambahnya, melalui kerjasama dengan Kementerian Perindustrian, diserahkan bantuan berupa mesin tenun sekaligus memberikan pelatihan kepada para perajin. Dengan banyaknya produk kerajinan potensial di Babel, kata Endang, Dekranas bisa menggandeng kementerian hingga BUMN untuk pengembangan kerajinan di daerah-daerah. (IM)

Komentar Anda