Jakarta Bangkanews.id - Di pasaran smartphone beredar perangkat palsu(knockoff)
yang menyaru sebagai perangkat asli. Palsu bukan
dalam artian sekadar meniru desain merek lain, tapi mentah-mentah menjiplak
semua aspek, mulai tampilan fisik hingga nama untuk menipu pembeli yang seolah
mendapatkan perangkat asli.
Dalam laporan Knockoff Phones Report terbarunya, pembuat software
benchmark populer AnTuTu mengungkapkan
bahwa dari sekitar 17,4 juta ponsel yang dianalisa lewat AnTuTu Officer
sepanjang 2017 lalu, sebanyak 2,64 persennya ternyata merupakan perangkat
palsu.
Dari persentase tersebut, Samsung merupakan merek ponsel
pintar yang paling banyak dipalsukan. Sebesar 36,23 persen ponsel palsu dalam
data AnTuTu menjiplak model smartphone Samsung.
Setelahnya, sebagaimana dirangkum dari KompasTekno, Selasa
(23/1/2018) secara berturut-turut menyusul Apple iPhone sebesar 7,72 persen, Xiaomi:
4,75 persen, Oppo: 4,46 persen, dan Huawei: 3,4 persen.
Adapun model ponsel yang paling banyak dipalsukan
sepanjang 2017, masih menurut AnTuTu Officer, adalah seri Galaxy S7, ponsel
lipat Samsung W2016 dan W2017, iPhone 7 Plus, OnePlus 3T, Xiaomi Mi5, dan
Galaxy S8 Plus versi China.
AnTuTu Officer adalah layanan yang bisa dipakai oleh pengguna benchmark AnTuTu
untuk memverifikasi, apakah smartphone miliknya benar-benar asli atau bukan.
Jumlah pengguna AnTuTu Officer sendiri lumayan banyak, sebagaimana tersebut
dalam angka di atas.
Kualitas
ponsel-ponsel palsu biasanya jauh berbeda dibandingkan dengan perangkat asli.
Sebanyak 60 persen menggunakan prosesor quad-core yang murah.
Sebagian besar juga memakai panel layar HD 720p atau Full HD 1080p.(*)
Sumber : Kompas Tekno
Sumber foto : iStock
Komentar Anda