Friday, 19 April 2024 | 05:41 AM

Nasional
06 September 2022,09:52 PM

BangkaNews.id -- JAKARTA Hujan dengan intensitas tinggi menyebabkan jebolnya tanggul di Kabupaten Luwu, Provinsi Sulawesi Selatan. Kondisi tersebut mengakibatkan limpasan air merendam hingga enam desa di kabupaten tersebut pada Senin (5/9), pukul 04.00 WITA. 

Enam desa tersebut antara lain Desa To’lemo, Pompengan Tengah, Pompengan Pantai, Pompengan, Bululondong, dan Salupao di Kecamatan Lamasi Timur serta Desa Kendekan dan Pollo Padang di Kecamatan Walenrang Timur.

Banjir dengan tinggi muka air mencapai 70 sentimeter merendam 128 hektar lahan perkebunan, 150 hektar lahan pertanian dan 90 rumah warga. 

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Luwu melaporkan sebanyak 20 unit rumah warga mengalami rusak berat. Tidak ada korban jiwa akibat peristiwa ini.

*Sebanyak 879 Jiwa Terisolir Akibat Longsor di Sidrap*(6/09/22)

Sementara itu, hujan dengan intensitas tinggi juga mengguyur wilayah lainnya di Sulawesi Selatan dan memicu longsor pada tanah yang labil di Desa Leppangeng, Kecamatan Pitu Riawa, Kabupaten Sidenreng Rappang (Sidrap), Minggu (4/9) pukul 17.30 WITA.

Berdasarkan data yang dihimpun oleh Pusat Pengendalian Operasi BNPB, sebanyak 879 jiwa terisolir akibat akses jalan desa yang tertimbun longsor sepanjang 62 meter dengan tinggi 7 meter dan lebar 6 meter.

BPBD Kabupaten Sidrap berkoordinasi dengan instansi terkait guna memobilisasi alat berat untuk pembersihan area yang tertimbun longsor dan pendataan warga terdampak.

Berdasarkan kajian InaRisk, Kabupaten Luwu memiliki potensi bahaya banjir pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 20 kecamatan. Sedangkan Kabupaten Sidrap memiliki potensi bahaya tanah longsor pada tingkat sedang hingga tinggi yang berdampak pada 6 kecamatan. 

Badan Meteorologi Klimarologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan prakiraan cuaca tiga harian per 6 sampai 8 September 2022 untuk wilayah Sulawesi Selatan didominasi cuaca berawan dan hujan ringan.

Meskipun demikian, BNPB tetap mengimbau masyarakat dan pemerintah daerah setempat untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi bencana hidrometeorologi. 

Jika hujan sudah mengguyur wilayah lebih dari 1 jam dan terjadi peningkatan tinggi muka air, masyarakat dapat melakukan evakuasi ke tempat yang lebih aman, khususnya bagi warga yang tinggal di area tanah labil dan berpotensi longsor. 


Abdul Muhari, Ph.D. Plt. Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB/tim

Komentar Anda