Thursday, 25 April 2024 | 08:45 AM

Undang-Narasumber-Ahli,-SMA-Negeri-3-Pangkalpinang-Adakan-Workshop-Projek-Penguatan-Profil-Pelajar-Pancasila
31 January 2023,08:07 PM

BangkaNews.id - SMA Negeri 3 Pangkalpinang adakan workshop Projek Penguatan Profil Pancasila dengan mengundang narasumber ahli, Selasa (31/01/23).

Workshop Projek Penguatan Profil Pancasila yang dilaksanakan Smaneta dalam rangka implementasi Kurikulum Merdeka ini bertajuk SKAPUT “Smaneta Papinka Produkif, Unggul, dan Terdepan”. Tema projek kali ini adalah kewirausahaan yang terbagi menjadi 3 cabang, yaitu budidaya tanaman, budidaya lele, dan membatik.

Smaneta mengundang narasumber ahli untuk masing-masing cabang usaha. Budidaya tanaman dihadirkan narasumber dari Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Narasumber yang dihadirkan dari BPTP adalah Nanis Turlina Pangabean, S.P., M.Si. dan Nuraini, S.Pt., M.Sc. dengan memberikan materi Budidaya Hortikultura. Kelas Budidaya tanaman berada di aula Smaneta.

Sementara itu, kelas budidaya lele yang berada di kelas X10, diisi oleh Racmadian, pengusaha muda dan pemilik Kenzi Aulia Farm. Racmadian juga mengungkapkan rasa senangnya saat mengisi materi di kelas budidaya lele.

“Anak-anaknya aktif, rasa ingin tahu mempelajari sesuatu termasuk bagus. Jadi, tidak segan-segan bertanya tentang apa yang tidak diketahui dan ingin diperluas. Dengan tingkat kemampuan yang tinggi, insyaallah ke depan sudah punya modal untuk berkembang,” ungkap Rachmadian.

Kelas membatik yang berada di ruang multimedia Smaneta diisi oleh pasangan suami istri owner Deshanda Craft. Pasangan ini menyampaikan materi tentang batik tulis. Selain itu, Deswita juga mengungkapkan kekagumannya terhadap peserta kegiatan.

“Masyaallah, semuanya semangat. Anak-anaknya juga berbakat membuat pola dan menuangkan inspirasinya ke dalam bentuk kain. Insya Allah yang berbakat-bakat ini bisa mendapatkan bekal untuk nantinya,” ungkap Deswita, owner  Deshanda Craft.

“Saya harap agar siswa serius menekuni bidang ini karena saat mencari ilmu tentang membatik ke Yogyakarta tidak semua ilmu didapati. Namun, ilmu yang didapati hari ini telah melewati trial and error, suka dukanya jadilah dapat ilmu yang hari ini dibagikan,” tukas Deswita. (r/rz)

Komentar Anda