BangkaNews - Israel mengungkapkan kepuasaanya setelah Dewan
Keamanan PBB gagal mengadopsi resolusi kontroversial menyangkut Negara
Palestina yang punya tenggat 12 bulan untuk disepakati sebagai
kesepakatan damai terakhir.
"Setiap orang Israel yang
menginginkan perdamaian dengan negara-negara tetangga kami hanya bisa
puas atas hasil pemungutan suara (untuk draft resolusi) itu," kata
deputi menteri luar negeri Israel Tzahi HaNegbi seperti dikutip AFP.
"Ini
adalah pukulan bagi upaya (Presiden Palestina) Mahmud Abbas dalam
mempermalukan dan mengisolasi kita," kata HaNegbi yang adalah orang
dekat Perdana Menteri Benjamin Netanyahu.
Delapan negara
menyatakan ya untuk draft resolusi itu, termasuk tiga anggota tetap DK
PBB --Tiongkok, Prancis dan Rusia-- namun tidak berhasil didukung
sembilan suara yang dibutuhkan dalam Dewan Keamanan yang beranggotakan
15 negara itu (lima diantaranya anggota tetap.
Australia dan Amerika Serikat menentangnya, sedangkan lima negara lain abstain, termasuk Inggris.
Para
pejabat Israel menyambut kegagalan DK PBB dalam mengadopsi resolusui
berisi seruan penarikan mundur Israel dari Tepi Barat dan Yerusalem
Timur itu, namun beberapa media Israel menyebut "kemenangan diplomatik"
Israel ini hanyalah sementara dan tidak akan membendung tekanan
internasional bagi dilakukannya pedamaian dengan Palestina, demikian
AFP.(ant/01)
Komentar Anda