Friday, 17 May 2024 | 04:49 PM

Pangkalpinang
18 September 2016,08:37 PM

BangkaNews-- ‎Satuan Narkoba Polres Pangkalpinang berhasil membongkar sindikat penjualan Narkotika jenis Ganja sebanyak 392 paket  siap edar. Seorang pelaku berinisial AR (39)diamankan dikediamannya Gang Baong Gabek II Pangkalpinang, Sabtu (17/9) sekitar pukul 03.00 Wib.

"Dari penyelidikan kami atas informasi masyarakat ternyata benar bahwa pelaku memiliki dan menyimpan ganja di dalam sebuah kotak besar di rumahnya saat kita lakukan penggerebekan," ungkap Kabag Ops Polres Pangkalpinang Kompol Raspandi Minggu (18/9).

Dari keterangan yang bangkanews.com dapatkan,sebanyak 392 paket ganja itu sudah terbungkus rapi siap edar dengan harga per paketnya Rp 50 ribu untuk di jual kepada penggunanya. 

"Selain mengamankan tersangka berikut ganja,kami juga mendapatkan barang bukti lain berupa ponsel yang di duga digunakan pelaku untuk bertransaksi," ujar Raspandi  di dampingi Kasat Narkoba, AKP Sutarman.

‎Penangkapan tak hanya berhenti pada AR, Satuan Narkoba bergerak cepat untuk mengembangkan kasus tersebut dan berhasil mendapatkan satu pelaku lainnya, AN (31) beberapa jam setelahnya, tepatnya sekitar pukul 06.30 Wib. 

"Ternyata menurut pengakuan keduanya, barang narkotika ini di dapatkan dari pelaku yang masih DPO dari provinsi Aceh," kata Raspandi.

Kabag OPS mengatakan, kemungkinan besar narkoba tersebut masuk dari jalur darat dan laut hingga bisa sampai di wilayah kota Pangkalpinang.

 "Nanti akan kita telusuri jalur masuk ini untuk mencegah masuknya barang itu, kita akan berkoordinasi dengan instansi lainnya,"tambahnya

Selain itu, menurut pihaknya kedua pelaku tergolong pemain narkotika baru di wilayah Kota Pangkalpinang. "Mereka masih pemain baru, maka akan kita terus telusuri siapakah yang memasok barang ini," tegasnya.‎

‎Atas perbuatannya pelaku dapat dikenakan pasal 114 ayat 1 dan pasal 111 ayat 1 UU RI nomor 35 tahun 2009 tentang narkotika dengan ancaman diatas lima tahun.‎

‎Sementara, salah satu pelaku yang berhasil diamankan dikediamannya saat tengah terlelap tidur, AR (39) mengakui bahwa dirinya melakukan pekerjaan ini akibat himpitan ekonomi yang di alaminya. "Sebelumnya kerja serabutan  atau buruh harian,baru satu bulan kerja beginian."pungkasnya.(UNT)

Komentar Anda