Saturday, 27 April 2024 | 01:37 AM

Bangka
05 November 2018,05:53 PM

BangkaNews.Id, Puding Besar -- Untuk memperingati Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang jatuh setiap tanggal 5 November beberapa siswa dari MTS Nurul Yaqin Tanah Bawah beserta Sahabat Alam (Salam) Sungai Upang dan Aktivis lingkungan Bangka Flora Society (BFS) melakukan aksi penanaman Anggrek jenis Pensil (Apillionanthe Hookeriana), Minggu (4/11) di tepian Sungai Upang Desa Tanah Bawah Kecamatan Puding Besar.

Acara yang ketuai oleh penggiat lingkungan yang juga Ketua BFS Dian Rossana Anggraini, serta diikuti oleh berbagai elemen pemuda dari beberapa desa yang ada di seputaran Sungai Upang.

Menurut Dian, Papillionanthe hookeriana atau biasa disebut Anggrek Pensil merupakan anggrek khas Bangka yang cocok di tanam di lokasi tepian sungai.

" Anggrek Pensil yang ditanam merupakan anggrek yang berasal dari berbagai tempat yang lokasinya telah berubah fungsi menjadi kawasan perkebunan sawit serta area pertambangan " ujarnya.

Karena dikhawatirkan akan mengganggu serta mematikan habitat anggrek tersebut maka BFS lakukan upaya penyelamatan ex-situ, salah satunya di tepian Sungai Upang.

" Kegiatan penanaman anggrek ini merupakan rangkaian panjang dari Hari Cinta Puspa dan Satwa Nasional yang diselenggarakan oleh BFS. Puncaknya, kami akan menyelenggarakan Kemah Sahabat Alam yang akan dilaksanakan pada tanggal 17 - 20 November 2018 di tepian Sungai Upang," ujar Dian " ungkapnya.

Diwaktu yang sama M.Kholil, penggiat lingkungan yang juga menjadi tenaga pengajar di MTS Nurul Yaqin Tanah Bawah mengharapkan kegiatan yang mereka lakukan bisa membawa manfaat terutama bagi kelestarian anggrek Bangka.

" Mendukung terciptanya kawasan Sungai Upang sebagai kawasan wisata biodiversity, kami berharap agar kegiatan ini bisa membangun mental yang baik bagi pelajar serta pemuda yang ikut pada kegiatan penanaman tersebut sehingga bisa menjadi kader konservasi bagi pelestarian alam dan lingkungan " ujarnya.

Bangka Flora Society beserta Salam Upang dan Pemdes Tanah Bawah terus mengembangkan kawasan sungai upang menjadi kawasan wisata biodiversity.

Berbagai upaya seperti gerakan minggu menanam, pengembangan pulau Anggrek serta pengadaan beberapa fasilitas pendukung terus diupayakan agar tujuan tersebut tercapai dan menjadikan kawasan sungai upang sebagai alternatif tempat wisata baru bagi masyarakat.

(Gy)

Komentar Anda