Sunday, 28 April 2024 | 06:54 AM

Pangkalpinang
06 July 2021,07:03 PM

BangkaNews.id, Pangkalpinang - Dari bahan bekas yang sederhana, Suharno, warga Melangir Kelurahan Bukit Merapin, Kecamatan Gerunggang, Pangkalpinang berhasil mengembangkan sebuah Teknologi Tepat Guna (TTG).

Adalah mesin pengolah sampah kelapa muda dan ampas tebu, merupakan hasil kreatifitas Suharno dalam berinovasi. Dari mesin itulah ia bisa mengubah sampah kelapa muda dan ampas tebu menjadi bahan olahan pakan ternak sapi dan sekaligus media tanam.

Sampah yang seharusnya merupakan sumber masalah untuk diatasi, justru tidak demikian halnya di tangan lelaki yang berprofesi sebagai guru di salah satu SMK negeri di Kota Pangkalpinang. Melalui proses pengolahan yang tepat guna, limbah sampah tadi bisa bernilai rupiah.

"Metode ini dapat diaplikasikan di daerah lainnya. Dengan demikian, volume sampah bisa ditekan lewat pengolahan yang produktif," ujarnya, Senin (05/07/2021).

Tak cuma itu, dampak positif lainnya adalah bisa menjadi peluang usaha dan menyerap tenaga kerja.

Suharno menceritakan teknologi yang dihasilkan itu berawal dari ide anaknya sendiri. 

Dia mulai meriset rancangan selama dua bulan. Selanjutnya, dalam dua pekan saja ia sudah bisa memproduksi satu unit mesin.

Setelah semua terancang baik, dengan dibantu para siswanya, Suharno bahkan bisa bisa menargetkan produksi 300 unit mesin pengolahan sampah kelapa muda dan ampas tebu dalam sebulan.

"Body saya desain sendiri, merancangnya dua bulan, karena ini kan awalnya. Kalau semua sudah terancang, saya targetkan sebulan bisa 300 unit dengan dibantu anak-anak SMK 2, sebagian ke alumni yang punya bengkel las, nah untuk asnya ini sudah siswa yang buat," terangnya.

Dijelaskan Suharno, mesin buatannya sangat sederhana, nyaris tidak beda dengan mesin pencacah pada umumnya. Hanya saja kelebihannya mampu mengolah bahan yang keras, yaitu sampah kelapa muda.

"Dalam keadaan utuh bisa langsung dihancurkan dengan menggunakan mesin ini," tuturnya.

Terkait mesin TTG tersebut, Sekretaris Kecamatan Gerunggang Rozi SE mengaku bahwa setiap daerah harus memiliki inovasi sesuai program pemerintah pusat. Hasil inovasi tersebut nantinya akan dikembangkan dan diperlombakan. 

"Ini kan cerita awalnya diadakan perlombaan dari pusat, bahwa di setiap daerah itu harus punya inovasi, salah satunya mini cupeert ini. Jadi inovasi ini dikembangkan, bagaimana masyarakat yang tadinya hanya pasif, diberi program ini agar masyarakat bisa berkarya untuk orang banyak," jelas Rozi.

Ia menuturkan, mesin karya warganya itu sudah dilombakan, mulai dari tingkat kecamatan, hingga kota dan memperoleh predikat juara pertama.

Selanjutnya karya tersebut akan dilombakan ditingkat provinsi. 

"Dari Provinsi Babel akan ada enam perwakilan dari kabupaten/kota. Jika hasil temuan dari bapak Suharno ini yang terbaik dan mendapat juara pertama lagi, akan di lombakan ke pusat. Dan pada hari ini Kecamatan Gerunggang yang ketiga," ujar Rozi.

Salah seorang tim penilai, M Junadi, mengaku terkesan dengan mesin hasil inovasi Suharno. Ia berharap mesin TTG itu dapat menjadi solusi atas banyaknya kuantitas sampah di Kota Pangkalpinang.

"Temuannya sangat inovatif ya, semoga menginspirasi dan bisa menjadi salah satu solusi dari penumpukan sampah di Kota Pangkalpinang," ungkapnya.

Sampah yang selama ini hanya di buang begitu saja, kata Junadi, melalui mesin tersebut dapat diolah dan dimanfaatkan untuk pakan ternak.

Ia menyarankan agar pemanfaatannya dilakukan melalui kerjasama dengan dinas lingkungan hidup maupun dinas terkait. (red)

Komentar Anda