Monday, 06 May 2024 | 06:46 AM

Serumpun Sebalai
08 August 2016,11:10 PM

BangkaNews-- Stasiun Balai Karantina Ikan dan Pengendalian mutu (BKIPM), Kepulauan Bangka Belitung (Babel), melalui PT Cahaya Bintang Laut Abadi (CBLA) akhirnya dapat mewujudkan ke macanegara, bahwa hasil laut Babel dapat diterima dengan ekspor perdana ke negara Australia.

Kepala kantor perwakilan BKIPM Babel Nandang Koswara S TP, MM, dalam sambutannya mengatakan, bahwa langkah ini merupakan tonggak sejarah, karena mulai saat ini Unit Pengelolaan Ikan (UPI) Babel sudah mendapatkan prestasi di Great B. Dengan great B, UPI yang sudah mendapat sertifikasi dapat menembus pangsa pasar ke negara yang lebih luas, bahkan Uni Eropa.

"Tiga tahun yang lalu, Unit Pengelolahan Ikan (UPI) di Babel yang sudah bersertifikasi baru 6 sertifikasi, itupun masih mendapat great C semua, artinya dengan great C tersebut UPI hanya dapat mengirim ke negara tujuan ekspornya hanya negara non mitra seperti Singapura dan Malaysia, " katanya, Senin (8/8).

Kemudian Nandang menyatakan komitmennya dalam upaya pencegahan hama dan penyakit ikan, pengendalian mutu dan hasil perikanan. BKIPM Babel akan mengawal pergerakan UPI di Babel, sehingga hasil laut Babel dapat bersaing di mancanegara.

"BKIPM berkomitmen dengan adanya pengawasan terhadap UPI yangh ada di Babel, semua hasil laut Babel dapat meramaikan pasar ekspor dunia," tambahnya.

Menurut Nandang, dengan dibukanya jalur ekspor perikanan Babel- Australia, menandakan bahwa hasil laut Babel melalui UPI yang bersertifikasi great B dan melalui pengawasan BKPIM, dapat menaikkan taraf ekonomi dan menunjukkan bahwa Babel mampu bersaing di pasar ekspor dunia.

"Untuk menaikkan tingkat great, membutuhkan pengawasan yang sangat ketat dari BKIPM. Bagi UPI yang ingin menaikkan greatnya silahkan ajukan ke kami (BKIPM- red), nanti kita kirim inspektorat untuk menginsfeksi agar mendapat great B bahkan A," jelasnya.

Sementara itu Kepala Bidang P2HP, Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Provinsi Babel M Harun, menyatakan dukungannya melalui penyuluhan terhadap nelayan dan UPI yang ada di Babel.

"Penyuluhan ini sangat penting, agar nelayan dan UPI di Babel dapat bekerja dengan baik dan benar. Kita harus tau, apa keinginan pasar ekspor, sehingga kegiatan ekspor dapat berjalan sesuai dengan yang kita inginkan. Proses mutu adalah wajib, harus dipenuhi oleh eksportir, itu tidak bisa ditawar lagi, " terangnya.

General Manager Garuda Indonesia M Husnan mengatakan dukungannya atas ekspor perdana oleh PT CBLA ke negara Australia.

"Ini merupakan keberanian untuk ekspor, PT CBLA merupakan eksportir pertama yang membuka jalur ekspor Babel- Australia, saya sangat apreciate sekali," tukasnya.

Pada kesempatan eskpor perdana ini, PT CBLA mengekspor beragam hasil laut Babel sebanyak 1 ton dengan menggunakan maskapai Garuda Indonesia.(nyo)

Komentar Anda