Sunday, 28 April 2024 | 11:08 PM

Bangka
11 September 2016,09:14 PM

BangkaNews - Belasan Nelayan Sungailiat didampingi Ketua HNSI Bangka, Ridwan dikawal anggota Polres Bangka, Polsek Sungailiat dan anggota Pos Lanal Babel mendatangi Kapal Isap Produksi yang beroperasi di depan perairan Air Kantung Sungailiat,Jumat sore (9/9). 

Kedatangan belasan nelayan tersebut bersama Ketua HNSI Bangka ke perairan laut Air Kantung Sungailiat untuk menghentikan aktifitas Kapal Isap Produksi yang sedang beroperasi diperairan tersebut.

Sesampai ditengah laut, salah satu KIP Chokdee yang didatangi para nelayan ini diminta menghentikan aktivitasnya. 

Namun pada saat Ketua HNSI yang ikut mendampingi perwakilan nelayan naik ke atas KIP Chokdee, Ketua HNSI sempat bersitegang dengan anggota TNI Lanal Babel yang berjaga diatas kapal.

"Ngapain kalian kesini, ngapain kalian naik ke kapal kita,"tanya anggota Lanal Babel itu. 

Mendengar pernyataan anggota tersebut, Ridwan yang terlihat emosi mengatakan kedatangannya bersama sejumlah nelayan Sungailiat hanya untuk bertemu dengan kuasa kapal isap itu.

"Maaf pak, kita tidak ada maksud mau ribut disini. Kedatangan kita disini mau bertemu dengan kuasa Kapal Isap ini, bukan sama bapak dan kita tidak mau cari ribut," ketusnya.

Tak lama berselang, perwakilan nelayan didampingi Ketua HNSI bertemu dengan Timu, kuasa KIP Chokdee meminta agar KIP ini menghentikan aktifitas penambangannya.

"Saya perwakilan dari nelayan ini untuk menyampaikan aspirasi nelayan bahwa aktiivitas penambangan yang dilakukan KIP ini harus berhenti dulu,"ujarnya.

Atas permintaan sepihaktanpa alasan yang jelas ini, Timu hanya mengatakan akan menyampaikan hal tersebut kepada atasannya.

"Karena saya tidak bisa mengambil keputusan akan hal ini,"jawabnya singkat.

Timu mengaku tidak mengetahui maksud dan tujuan para nelayan menghentikan aktifitas KIP tempat ia bekerja.

"Saya tidak tahu maksudnya ini apa. Kita hanya diminta menghentikan aktifitas KIP ini dan ini akan saya koordinasikan dengan atasan terlebih dahulu,"katanya.

Sementara itu Ketua HNSI Kabupaten Bangka Ridwan menjelaskan, penghentian KIP yang dilakukan sejumlah nelayan Sungailiat tadi sebagai bentuk kekecewaan nelayan terhadap keberadaan KIP yang melakukan aktivitas penambangan di kawasan muara air kantung Sungailiat.

"Jadi ini merupakan bentuk kekecewaan para nelayan terhadap aktivitas penambangan KIP. Karena kita ketahui, dari tahun 2012 hingga sekarang sudah pernah terjadi kecelakaan yang dialami para nelayan, dimana mereka menabrak sebuah gusung atau limbah KIP yang sudah menjadi bukit,"ujarnya.

Selain itu, aktifitas KIP yang beroperasi tak jauh dari Muara Air Kantung Sungailiat ini dianggap sangat mengganggu aktivitas nelayan setempat.

Untuk itu, dirinya berharap kepada instansi terkait mengkaji hal tersebut dan menghentikan aktivitas penambangan yang dilakukan sejumlah KIP ini.

" Jadi kami minta untuk pengusaha Kapal Isap segera menghentikan aktivitas seluruhnya, mulai dari terentang sampai air kantung ini. Karena apa, tidak ada bentuk kepedulian mereka kepada nelayan dan terhadap masalah lingkungan,"katanya.

Jika keinginan para nelayan ini tak digubris oleh pengusaha KIP, Ridwan mengatakan akan melakukan aksi serupa.

"Kita lihat dalam 1x24 jam masih ada atau tidak aktivitasnya. Jika mereka tidak menggubris,kita akan melakukan aksi serupa,"katanya.

Ridwan menyayangkan sikap anggota Lanal tersebut yang sempat bersitegang dengan dirinya saat perwakilan nelayan hendak bertemu dengan kuasa KIP

"Tadi kita sempat bersitegang dengan seorang Anggota. Dilihat dari seragamnya dia adalah anggota TNI AL. Tapi saya bilang saya tidak ada kepentingan dengan anda. Disini saya punya kepentingan dengan kuasa kapal dan saya mau berbicara dengan kuasanya,"katanya (Lio).



Komentar Anda